Algoritma biasa disebut sebagai jantung dari ilmu komputer. Namun sebenarnya tidak hanya dalam ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita telah banyak mengenal algoritma meskipun tidak mengetahuinya. Contoh yaitu saat kita membuat kue, pakaian, memasak, menjahit, dan sebagainya. Dalam contoh kegiatan sederhana itu kita telah banyak menjalankan langkah-langkah sehingga kegiatan seperti membuat pakaian bisa berjalan dengan baik. Langkah-langkah atau prosedur inilah yang digambarkan sebagai suatu algoritma.
Sehingga menurut penggambaran diatas, Algoritma bisa didefinisikan sebagai uruttan dari langkah-langkah logis dalam suatu penyelesaian masalah yang telah disusun secara sistematis. Arti dari langkah-langkah itu harus logis yaitu bahwa nilai kebenarannya dapat ditentukan. Apakah langkah itu benar atau tidak. Langkah yang benar akan memberikan hasil yang benar pula, sedangkan sebaliknya langkah yang salah akan memberikan hasil yang tidak tepat.
Untuk dapat menggunakan algoritma yang baik, maka kita harus mengenal ciri-cirinya terlebih dulu. Ciri-ciri algoritma yang baik antara lain:
Tepat sasaran
Tepat sasaran diartikan bahwa Algoritma harus memenuhi spesifikasi pekerjaan dan bekerja sesuai tujuan.
Contoh kasusnya yaitu saat kita akan menyetrika pakaian. Maka kita harus jelas menyertakan untuk siapakan perintah menyetrika pakaian itu. Misalnya untuk orang pemilik usaha menyetrika. Maka dengan mengikuti langkah-langkah yang ada, orang itu dapat menyetrika pakaian dengan baik.
Flexible dan portable
Suatu algoritma harus memiliki kemampuan yang flexible dan portable. Selalu Flexible agar bisa dikembangkan lebih lanjut, dan Portable agar bisa digunakan pada berbagai sistem dan mesin.
Contohnya yaitu pada penggunaan mesin fotocopy atau saat menelpon ditelepon umum.
Bersih dari kesalahan sistem ataupun logic
Contoh kasus bahwa algoritma harus bersih dari kesalahan sistem yaitu saat menjahit pola pakaian sesuai dengan ukuran yang sebenarnya dan harus teliti saat mengukur kain agar tidak terjadi kesalahan.
Efektif
Setiap langkah dalam algoritma haruslah sesederhana mungkin sehingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal. Dengan kata lain, meningkatkan efektivitas dari langkah/prosedur itu.
Contohnya ketika mengatur jadwal harian.Harus urut selama perhari. Sehingga efektif bila dipakai selama berhari-hari.
Murah
Murah disini diartikan bahwa algoritma harus memiliki efisien dalam penggunaan piranti memori dan penyimpanan lainnya. Selain itu juga memiliki waktu pelaksanaan yang cepat.
Contoh pengisian voucer pulsa secara elektrik sehingga menghemat waktu karena dapat berlangsung dengan cepat.
Didokumentasi dengan baik
Algoritma harus memiliki dokumentasi yang baik untuk pengoperasian, pemeliharaan dan pengembangan program.
Contohnya pada saat menyimpan file kesuatu folder.Saat memberikan langkah-langkah dalam penyimpanan suatu file harus jelas sehingga semua file yang disimpan dapat tersusun dengan baik.
Algoritma merupakan pemberian (description) pelaksanaan suatu proses.
Contohnya pada saat guru menjelaskan pelajaran. Pada saat itu guru harus menyampaikan pelajaran sejelas-jelasnya sehingga para murid tidak merasa kebingungan.
Tidak ambigu
Tidak ambigu artinya tidak bermakna ganda. Jadi dalam penyusunan algoritma haruslah menggunakan kalimat dengan makna yang sebenarnya sehingga tidak menimbulkan kebingungan mengenai mana langkah yang benar.
Contohnya adalah cara membuat kue dengan step-step yang jelas sehingga mudah dimengerti oleh semua orang, terutama yang belum bisa membuat kue.
Harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas
Artinya yaitu bahwa pada suatu algoritma, ketika telah mencapai batas akhir proses, maka langkah atau pengerjaannya juga harus berhenti.
Contohnya pada langkah pengiriman email maka setelah pesan terkirim, proses akan berhenti.
PERBEDAAN FLOWCHART DENGAN PSEUDOCODE
Flow-chart atau bagan alir adalah suatu skema/gambar yang memperlihatkan urutan intruksi/kegiatan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan symbol. Dengan demikian setiap symbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung.
Namun, berbeda dengan flowchart, pseudocode merupakan suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemrogramman tertentu. Jadi pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya.
PERBANDINGAN ANTARA FLOWCHART DENGAN PSEUDOCODE
Setiap cara penulisan algoritmamemiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi orang yang menyukai gambar mungkin akan menganggap flowchart lebih efektif. Namun, bagi orang yang kurang menyukai gambar akan menganggap pseudocode lebih mudah.
Namun bagaimanapun juga, bagi pemula lebih baik belajar menulis algoritma dengan flowchart terlebih dulu baru belajar menggunakan pseudocode. Karena diagram alir pada flowchart menggunakan bagan gambar yang memudahkan pemula untuk memahami alur logika dari algoritma.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar